18 March 2009
Manfaat Keladi Tikus Dalam Pengobatan Kanker
Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman
"KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.
Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia .
Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti
Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris , Australia , Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.
Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker
payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus
menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut.
"Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan
kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.
Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan
informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.
"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi,
tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi sambil tersenyum. Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman
tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata,
mereka menemukan tanaman itu di sana . Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di
Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.
Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang mendampingi ayahnya saat itu.
Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.
Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh
mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya.. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.
Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar
mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan
pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.
Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi
Dr.Teo melalui fax untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr . Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.
Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.
Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi..
Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos.
Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi,
karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.
Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang , Malaysia . Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut
mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia . Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi
revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker. Dari pembicaraan mereka, Dr.. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di
Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta , telp. 021-4894745,
dan di Buduran, Sidoarjo.
Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.
Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus
obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia , sekitar 40-60 Ringgit Malaysia ," lanjut Boni. " Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.
Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker
ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabayaini. Pasien
pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.
Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia .. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.
Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan
sabu-sabu di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III,
pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.
Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.
Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker
payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas,
dan hepatitis.
Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial
"Cancer Care Indonesia "
beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no.5 Jakarta ,
telp : 021-4894745,
26 January 2009
Jamu Untuk Diabetes
Penderita Diabetes panas dalam, fungsi lever terganggu, organ lever perlu gula, Diabetes takut manis, makan gula untuk keperluan lever, tapi gula darah tinggi,. Tidak makan gula lever sakit, penderita diabetes badan lemah, panas dalam, mau tambah gizi, vitamin, (vitamin gizi tergolong panas), badan tambah panas dalam, terganggu fungsi lever. Salah satu organ tubuh lemah, organ lain ikut lemah, salah satu organ tubuh sehat, organ lain ikut sehat, saling menghidupkan. TEH Chin Chau ( belinya di Taman cengkareng Indah Blok ID No.10 Jakarta Barat, Telp : 021-54391021, 5450465, 54368460 Fax. 021-54391021 Hp. 08159901528 Namanya Prof.Dr. Darwin K.C.Med) bukan Obat menurunkan Gula Darah. Obat Dokter tetap di minum. Gula Darah sudah normal, Obat Dokter pelan-pelan dikurangi.
Tiap hari harus minum setengah gelas the/kopi manis (dengan gulah pasir tebu), karena organ Pankreas masih ada fungsi 20%, pagi hari ada sisa Insulin menormalkan gula, langsung diserap oleh Otak, Lever, badan segera segar bersemangat. Jantung mulai gerak kerja lebih sempurna, kalau makan nasi, dua jam kemudian sudah cerna baru jadi gula.
1 batang wortel, 20 batang buncis, blender makan, sesudah makan siang, anggap buah-buahan dan sayur. Karena penderita panas dalam, wortel, buncis bisa sehatkan mata, lever jantung dll.
Bulan pertama tiap kali godok CHIN CHAU 2 bungkus kecil harap tambah KI CI ( buah kecil merah manis dari RRT) 2 sendok makan, air 1,5 liter gogok sampai mendidih, tambah 5 menit api kecil, (jangan gogok lama-lama nanti jadi panas). Ampasnya tambah air 1 liter godok sampai mendidih cukup, KI CI untuk sehatkan organ LEVER, GINJAL, PARU-PARU, MATA.
Limpa hewan, hati, jahe ditumis, 1 minggu da kali sebagai lauk pauk, untuk sehatkan organ PANKREAS. Insulin berasal dari Pankreas/Limpa Hewan, berfungsi kembangkan saluran pembulu darah. Penyempitan Jantung itu obatnya.
Makan sedikit tapi sering dan berolah raga, Supaya Regenerasi Sel Otak Normal.
Lelaki penderita diabetes harap pakai celana dalam yang ketat, untuk mencegah turun berok (hernia), wanita tua bisa turun Peranakan.
Boleh tambah konsumsi vitamin E,K, dan B12.
Jangan makan gorengan dan minuman botolan yang manis dan Gula Kimia dari Dokter. Penderita Diabetes paling takut Gula Kimia (biang Gula)
Jangan Reflexi telapak kaki, tempel koyo, tusuk jarum dan jaga kebersihan kaki, jalan-jalan harap pakai sepatu kain.
Kulit gatal-gatal karena kulit kering, sering berikan BODY LOTION untuk mencegah kulit kering
Harap yakin sudah minum jamu godok CHIN CHAU Diabetes pasti sembuh total. Karena didalam tubuh kita METABOLISME, REGENERASI SEL masih berfungsi, DIABETES sembuh, otomatis KOLESTROL TINGGI, ASAM URAT, KATARAK MATA, IMPOTEN pelan pelan sembuh juga.
Kalau kai sudah borok tak kunjung sembuh, pakai kulit pohon Kamboja yang bunga putih 1 kilo, garam 7 sendok makan, air 2 liter, Godok, sudah dingin cuci yang luka. 7 hari sembuh. Lukanya berikan Betadin salep tambah tepung gula pasir sedikit dan sering kaki tinggikan, supaya sirkulasi darah turun, darah segar bawa makanan ke ujung jari kaki. Pembuluh Darah kaku karena rendam di Darah Manis, Darah bisa turun susah naik ke atas, maka itu kaki bisa bengkak. Borok Kaki boleh rendam Urine sendiri waktu pagi, untuk mematikan Bakteri dan Hilangkan Bengkak.
PENYAKIT YANG BANDEL, LAMA HARAP TEKUN BEROBAT, YAKIN SUGESTI PASTI BERHASIL.
Jamu Godok Ekonomis Mediabetea, Ramuan Turun temurun dari leluhur satu satunya Jamu Godok Mediabetea yang dapat menurmalkan fungsi kerja pankreas memproduksi Insulin, tidak ada efek samping, tidak pantang makan, pengalaman saya (Dr. Darwin) sendiri menderita diabetes emapt bulan sembuh total.
01 January 2009
Pertolongan Pertama Serangan Stroke
yang mendapat serangan STROKE.
Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita, juga tidak
menimbulkan efek sampingan apapun.
Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT
yang dapat berhasil 100%.
Sebagaimana diketahui, orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah
di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak.
Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh
darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan
deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit. Dalam menghadapi keadaan
demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang.
Si penderita harus tetap berada ditempat semula dimana ia terjatuh (mis:dikamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja). JANGAN DIPINDAHKAN !!! sebab dengan memindahkan si penderita dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi, dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.
Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK, namun apabila tidak ada,
maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai dengan terlebih
dahulu disterilkan dulu dengan cara dibakar diatas api.
Segera setelah jarum steril, lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI
TANGAN.
Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk 1
kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah.
Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah
ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, si penderita akan segera sadar kembali.
Bila mulut sipenderita tampak mencong / tidak normal, maka KEDUA DAUN
TELINGA sipenderita HARUS DITARIK-TARIK sampai berwarna kemerah-merahan.
Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH
DAUN TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun
telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut si penderita akan kembali normal.
Setelah keadaan si penderita pulih dan tidak ada kelainan yang berarti,maka
bawalah si penderita dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit terdekat
untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sebagai salah satu cara beramal bakti, sebaiknya e-mail ini disebarluaskan
kepada teman-teman, keluarga dan relasi-relasi dan masyarakat luas,sebab
serangan stroke ini dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja